image foundry flowchart |
Tujuan : Mengenal dan memahami proses-proses pengolahan logam dan material lainnya, terutama proses pengecoran, pembentukan, pelapisan, pengelasan dan assembly. Silabus : Definis proses pengecoran, pembentukan, pelapisan, pengelasan, dan assembly; Karakteristik dari masing-masing proses termasuk variabel dan parameternya; Fasilitas dan peralatan untuk proses pengecoran, pembentukan, pelapisan, dan pengelasan; Biaya-biaya produksi untuk proses-proses tersebut.
Industri pengecoran logam terdiri dari perusahaan besar, sedang, kecil dan usaha rumah tangga. Berdasarkan pengelompokkan diatas, industri-industri kelompok kedua dan ketiga umumnya telah mendapat bantuan pembinaan dari segi modal baik dari perbankan maupun dari perusahaan besar swasta maupun nasional. Sedangkan kelompok industri pertama sebagian besar masih belum tersentuh oleh lembaga perbankan, hal ini disebabkan karena belum mampu memenuhi persyaratan bank teknis, karena ketidakmampuan mereka menyediakan agunan atau jaminan serta persyaratan perizinan usaha mereka dan kelemahan mereka dalam penguasaan aspek - aspek pemasaran, teknik poduksi dan menajemen. Kendala-kendala ini menyebabkan pengajuan kredit oleh usaha kecil kepada bank seringkali tidak disetujui oleh bank, disebabkan karena bank tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang cukup tentang usaha yang mempunyai potensi untuk dibiayai bank.
Usaha pengecoran logam mempunyai peranan strategis pada struktur perekonomian nasional terutama dalam menunjang industri penghasil komponen, industri-industri pengerjaan logam, dan industri-industri lainnya seperti furniture. Keberadaan industri pengecoran logam menjadikan logam bekas mempunyai nilai ekonomis yang lebih baik. Pemanfaatan logam bekas menjadi bahan baku industri sehingga menjadi komoditi perdagangan, mendorong berkembangnya usaha-usaha penampungan logam bekas di sekitar lokasi usaha. Pemanfaatan logam bekas menjadi bahan baku industri dan kecenderungan perkembangan industri yang membutuhkan barang-barang coran logam ini, merupakan potensi besar bagi pengembangan usaha pengecoran logam.
Dalam rangka menunjang pengembangan usaha pengecoran logam yang potensial ini, diperlukan acuan yang dapat dimanfaatkan investor, pengusaha kecil dan menengah, serta perbankan sehingga memudahkan semua pihak dalam mengimplementasikan pengembangan usaha pengecoran logam ini.
Teknik Perancangan Pengecoran
Metoda-metoda yang digunakan sebagai variabel perancangan yang dijelaskan berikut ini sering kali terjadi konflik antara efek perancangan satu dengan yang lainnya.
Contohnya, prinsip dasar pengocoran logam adalah dengan penuangan cairan logam ke dalam cetakan secepat mungkin. Tetapi hal ini sangat bertentangan dengan prinsip pencegahan terjadinya erosi, dimana cairan yang melintasi setiap rongga cetak harus setenang mungkin. Oleh karena itu, setiap perancangan yang dilakukan secara umum akan mempertimbangkan aspek yang lebih utama dan penting diantara konflik yang terjadi tersebut.
Misalnya penuangan pada temperatur yang tinngi akan menghilangkan masalah ini tetapi akan menimbulkan masalah lain seperti terjadinya gas dalam rongga cetak dan terdegradasinya kualitas pasir cetak akibat panas berlebih.
Salah satu biaya yang tidak dapat dihindarkan dalam pengecoran logam adalah energi yang digunakan untuk mencairkan logam yang akan mengisi rongga sistem saluran dan penambah. Konponen-komponen ini untuk kemudian tidak akan digunakan dan hanya bisa dilebur kembali sebagai scrap yang tentunya memiliki harga yang jauh lebih murah. Biaya produksi akan dapat ditekan secara signifikan dengan meminimalkan jumlah cairan yang mengisi sistem saluran dan penambah. Semakin kecil prosentase sistem saluran dan penambah, semakin besar yield yang akan didapat.
Biaya yang dikeluarkan untuk proses pembersihan sistem saluran akan dapat ditekan bila jumlah dan ukuran saluran masuk dan leher penambah dapat diminimalkan. Bila memungkinkan, penuangan dapat langsung dilakukan ke dalam penambah, karena bagaimanapun leher penambah dapat pula berfungsi sebagai saluran masuk.